Jumat, 16 November 2012

nanya, denger, tanggap.

PEMBACA!! (lalu dengan merentangkan tangan, gue berlari menyambut pelukan dari kalian. terjadilah pertemuan yang mengharukan antara pembaca dan penulis blog yang cantik) *dilempar kaca*

Pembaca yang kucinta, sebenernya gue banyak banget loh bahan buat ditulis, tapi karena sekarang udah punya pacar (kyaa~), gue lebih berhati" dalam bersikap. Ehem! Ya kan namanya juga jaga perasaan pacar gitu maksudnya, nyonya" tuan" semua. mwahahahha~! *jomblo dilarang mencibir!!* << sekarang jadi sombong, yang ingin tabok saya silahkan PM!!!

Hmm...
Pernah gak suatu hari nih ya, lo dalam suatu kelompok atau geng atau contoh gampangnya pas lagi nunggu naek angkot, secara tiba" muncul itu disamping lo sekelompok abang toge. (kenapa harus toge? ga tau, gue maunya gitu. Gak usah protes!!) Mereka lagi cerita asik satu sama lain soal harga toge yang gitu-gitu aja. Gak ada kenaikan, gak ada penurunan. Bahkan bentuk toge pun ya gitu-gitu aja!! Pokoknya toge seperti sesuatu yang unbelievable eksis di dunia ini!!! *skip* lalu ada seorang abang toge yang tb" nanya : kenapa sih lo milih nanem toge, brur? nah, disini lo denger ada abang lain yg jawab. Sebut saja dia abang toge yang dermawan : jadi gini boy, gue suka toge. siapapun suka toge. imut dan menggemaskan. selain itu.. bla-bla-bla. <<< intinya si abang toge dermawan menjelaskan panjang lebar ke mereka. TAPI TIBA-TIBA kelompok itu BUBAR!!! bahkan sebelum penutupan kalimat, itu abang" tiba" pada AFK (Away From Kelompok) sibuk sendiri". Entah terlihat ada yg ketawa" sendiri (?) bareng togenya, bengong, dsb. Sesaat lo sebagai si penonton, mungkin akan menitikan air mata sebagai rasa kasihan ke abang toge dermawan. Oh abang... tabahkan dirimu...

Cuplikan kisah diatas hanyalah fiktif belaka. Maksudnya untuk membuat kita sadar. Seringkali kita ngabaikan orang setelah kita puas sama jawabannya. Menurut gue ya, seenggaknya lo ngomong "oh gitu.." atau "oke.." atau "hahhaha..." atau "sip..", JAUUUUUUUUHHHH lebih baik daripada lo dengan muka pokerface merasa puas sama jawaban orang itu. Tapi paling gak enak lagi adalah ketika lo lagi ngomong, kata" lo dipotong oleh orang yang nanya ke lo, terus dia motong dengan topik lain yang mencong banget! Rasanya mau marah, gak bisa. Tapi hati tuh sakit nyes nyes nyesss banget kayak kelempar silet yang baru dibeli.

Cobalah kita lebih menghargai orang lain. Lebih ramah dan mendengarkan orang lain. Jangan suka egois dan menuntut pada kepuasan diri sendiri aja. Coba sekali-sekali posisiin diri lo jadi orang yg di acuhin gitu, busettt... pasti gak enak lah ya! Gue nulis gini karena gue sering kok ngalamin... (mendadak curcol dan tiba" datang wartawan..)
W (wartawan) : lalu apa sikap anda, nona cantik?
Nona Cantik (gue) : ya udah, diem. Gue kalo kesel diem. Biarin orangnya sadar sendiri kalo perlakuannya salah, kalo gak sadar berarti dia bebal. Harus sering" diacuhin macam gitu.. << *dijamin salah satu pembaca ada yg nyengir*
W : kok jahat sih kk?? kamu kejam!! *ala sinetron*
Nona Cantik : realistis aja sih. *lalu gue berlalu dengan langkah cool dengan sedikit hembusan angin musim semi*

Nah, kesimpulannya ya tarik sendiri, renungin sendiri, camkan ditombak hati kalian sendiri. Sadar nggak sadar, pasti kalian punya hobi kayak gitu. Gue pribadi kadang suka males gitu nanggepin orang. Tapi, sekejam"nya gue, gue nggak akan motong pembicaraan orang lain ataupun ngacuhin orang. Gue kalo nanya sama orang pasti gue dengerin jawabannya dan endingnya gue jawab meski cuma kata 'oke', 'sippo' atau 'sip' dan JARANG pake kata 'ohh' kecuali sengaja mau nunjukin lagi bete. *kode itu penting*

Jadi, siapakah yang tertohok oleh blog gue malam ini? apabila salah satu dari antara kalian, maap ya.. mungkin... gue harus berdoa supaya mimpi kalian malam ini bisa bertemu gue dan nampar" gue di mimpi kalian sampai puas~ KYAHAHAHAHAHAHA!!! *kabur*

Salam,

Kacang Goreng